Selasa, 01 Juli 2014

Apa Harus Memakai Deodorant?


Keharusan untuk selalu "wangi" dan percaya diri menyebabkan beberapa remaja pria cenderung berlebihan dalam penggunaan deodoran terutama untuk jenis semprotan. Penyemprotan cenderung berlebihan di hampir seluruh bagian tubuh. Dan yang lebih mencemaskan adalah penyemprotan yang dilakukan di dalam ruang tertutup tanpa ventilasi memadai.

Fenomena penggunaan deodoran berlebihan ini terjadi di Inggris dan mengundang kekhawatiran sejumlah pengamat. Para ahli memperingatkan, menghirup zat kimia dari aerosol dapat mengakibatkan reaksi alergi kulit, asma, dan kesulitan bernapas. Pada beberapa kasus, meskipun jarang, penyemprotan deodoran dapat memicu serangan jantung yang fatal.

"Satu dari tiga orang dewasa di Inggris memiliki beberapa bentuk alergi seperti asma, rinitis, atau eczema. Gejala ini mudah dipicu produk parfum dan diperburuk unsur kimia dalam aerosol," kata Maureen Jenkins, Direktur Pelayanan Klinis dari Allergy UK, lembaga nasional di Inggris terkait penyakit alergi.

Bahkan mereka yang tidak punya alergi sekalipun, kata Jenkins, dapat menjadi sensitif terhadap unsur kimia yang terkandung dalam produk pembersih atau toiletries. Gejalanya meliputi reaksi pada kulit, sulit bernapas, demam, dan pusing. Reaksi bisa semakin buruk apabila aerosol dalam bentuk kabut halus mudah terisap.

Untuk mencegah risiko lebih besar, Dingle menyarankan para remaja untuk menggunakan deodoran berbentuk stik. Bentuk ini dinilai lebih aman karena tidak menggunakan aerosol.

1 komentar: